Tangerang, Warta Reformasi- Sebagai Penyalur BPNT, Agen BRI Link Aulia Yohana di kampung Ribut Desa Rancalabuh kecamatan Kemiri kabupaten Tangerang, di duga menyalurkan beras kurang bagus atau bukan jenis premium kepada keluarga penerima manfaat (KPM) dari dinas sosial program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Saat di temui oleh wartawan Warta Reformasi, pada Selasa (13/08/209). warung agen brilink milik Aulia Yohana, saat di komfirmasi mengenai kualitas beras,kemudian pemilik warung brilink menjawab “saya mah nggak tau, itu mah urusan suami saya.
Kalau ada apa apa langsung komfirmasi suami saya aja,”ujar istri pemilik warung.
Saat itu beras sudah di paketin menggunakan plastik warna merah,dan akan di salurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Namun aneh nya saat di timbang/di kilo, beras yang sudah di paket tersebut hanya ada 6,8 kilogram saja,harusnya 7 kilo.
Dan harusnya beras untuk di salurkan kepada kpm benar benar harus beras yang berjenis premium dan menggunakan karung yang berukuran 7 kilogram,serta beras langsung dari koprasi juga bukan menggunakan kantong plastik.
Saat wartawan Warta Reformasi menemui ketua TKSK kecamtan kemiri, Amin bintoro di kantor desa patramanggala,”untuk minta penjelasan terkait adanya agen brilink nakal,agen penyalur beras dan telor untuk keluarga penerima manfaat KPM dari program BPNT tersebut guna klarifikasi.
Menurut Amin Bintoro ketua TKSK menjelaskan,”apabila ada agen beilink yang bilamana mengurangi timbangan, itu akan di jadikan bahan laporan,nantinya akan kedepannya akan melakukan peneguran,”ucapnya.
Amin menambahkan”saat ini,saya mau kordinasi dulu sama dinas sosial,minta arahan,bagaimana nantinya apabila ditenemukan agen brilink yang curang.
Dan kami tidak bisa mengambil keputusan sendiri,harus kordinasi,dan kami harus menerima masukan dari dinas sosial (dinsos),”tutup nya.**@(Tim)
