SERANG, Warta Reformasi – Ramai pemberitaan di beberapa media online terkait dugaan pungutan liar (Pungli) sebesar 30.000, yang dilakukan oleh staff desa Cikande Permai bagian Kaur Umum yang juga sikapnya telah marah-marah kepada salah seorang wartawan yang ternyata masih bertetangga ditanggapi serius oleh Nasution (Nas). Hal itu disampaikannya saat menggelar Press Conference di kantor Desa Cikande Permai, Minggu (21/3/2021).
Nas (50) menjabat sebagai Kaur Umum Desa Cikande Permai sudah cukup lama bertugas di Desa ini bahkan hingga pergantian dua kepala Desa. “Namun saat ramainya pemberitaan yang menyebut dirinya diduga melakukan pungli, sontak membuat dirinya serta keluarga merasa terganggu.
Nas mengatakan bahwa terkait marah-marah saat salah seorang wartawan yang merupakan tetangganya sendiri ini meminta konfirmasi terhadap dirinya, karena datang ke rumahnya sudah jam istirahat dan istrinya sedang sakit stroke ditambah harus mengurus anaknya.
“Akan saya jelaskan masalah kejadian kemaren dengan salah satu wartawan yaitu Jos Munte itu tetangga saya. Bahasa marah-marah terhadapnya sama dugaan pungli SKU sebesar 30.000. Karena kedatangannya tidak sesuai dengan janji dia yang sebelumnya jam 19.00 WIB, tetapi datang ke rumah diatas jam 20.30 WIB. Karena istri saya sakit jadi kita dirumah jam segitu sudah istirahat, anak saya juga masih kecil harus di urus. “Istri sedang sakit stroke makanya saya urus juga, Kita kira kedatangannya tidak jadi, ternyata dia (jos-red) datang langsung dobrak pintu saya lalu masuk tau- tau sudah di dalam, di situ lah sedikit kesalahpahaman,” ungkap Nasution.
Nas kembali menjelaskan terkait dugaan pungli SKU sebesar 30.000 yang di tudingkan terhadap dirinya, di bantah karena tidak ada laporan warga Desanya, Ketua RT maupun BPD kepada pihak Desa Cikande Permai.
“Untuk masalah pungli SAYA TIDAK MERASA karena sampai sekarang tidak ada warga yang datang ke saya. Tidak ada laporan dari RT dari BPD pun tidak ada,” jelasnya.
“Mungkin hanya itu saja yang bisa saya jelaskan mudah-mudahan ini bisa dimaklumi rekan-rekan wartawan yang ada di Kabupaten Serang, mudah-mudahan ke depan dirinya bisa lebih baik lagi sebagai orang di pemerintahan Desa guna melayani masyarakat,” imbuhnya.
Menurutnya, awal permasalahan dari postingan di Facebook (FB) dan di FB tersebut tidak ada nama dan nama Desanya apa, makanya saya tidak keberatan dan tidak menanggapi, takut salah nanti karena situkan bahasanya ” DI DESAKU ADA PUNGUTAN 30.000.
“Dan beredarnya berita di beberapa media hanya 1 wartawan saja yang konfirmasi yaitu Jos Munte itu katanya sih dari media Patroli. Tetapi yang sangat saya sayangkan kenapa tidak konfirmasi dulu, kalau terkait dirinya marah-marah masalah waktu saja kan bisa besok pagi lagi lah, karena jarak antara rumah saya dengan jos itu beda gang, atau gak dia kan bisa ke kantor saja,” ujar Nas saat menjelaskan di hadapan awak media.
Dampak dari pemberitaan yang beredar, Nasution beserta keluarga merasa di permalukan dan seolah-olah ingin menjatuhkan. “Dampak dari pemberitaan itu ia dan keluarga sangat malu, pertama pimpinan, banyak tokoh masyarakat yang baca, keluarga juga, terutama anak-anak karena selama ini saya tidak ada masalah itu saja.
“Harapan saya untuk membangun kerjasama sesuai dengan jobnya, ya jangan saling menjatuhkan. Saya juga ingin bekerja sebagai Staff Desa, dia (jos-red) juga sebagai rekan wartawan bisa bekerja sama lebih baik lagi,” ucapnya.**@Khondoy