Bangka Belitung, Warta Reformasi – Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI perwakilan Bangka Belitung bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan pemerintah daerah (Pemda) kota dan kabupaten menggelar video conference (Vicon) membahas percepatan penanganan (PP) virus corona (Covid-19), berlangsung di Kantor DPD RI Perwakilan Babel, kota Pangkalpinang, Senin (8/6/2020).
Vicon ini digelar dalam rangka mendukung pelaksanaan percepatan penanganan virus corona (covid -19), dihadiri koordinator anggota DPD RI perwakilan Bangka Belitung, Ir. H. Darmansyah Husen dan bersama dengan 3 (tiga) anggota DPD RI perwakilan Bangka Belitung, Drs. H. A.Hudarni Rani, S.H., Ustd. H. Zuhri M Syazali, Lc.MM dan Alexander Fransiscus).
Ekskutif yang hadir pada video conference tersebut yaitu Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah, Kepala BPKP provinsi Bangka Belitung, M.M Ikhwan Mulyawan, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Bangka Belitung (Hardiansyah), Sekretaris Daerah Pemerintah Kota, Ratmida Dawam, Assisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Drs. H. Suparyono. MM, Assisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Suryono Kusbandoro, MM, Assisten Administrasi Umum, Erwandi, S.H., MM, Wakil Bupati Bangka, Syahbudin, Bupati Bangka Selatan (Justiar Noer), Perwakilan Kabupaten Bangka Tengah, Perwakilan Bupati Bangka Barat, Bupati Belitung, Sahani Saleh, Sekretaris Kabupaten Belitung Timur, Ikhawan Fahrozi, dan Staf Ahli Anggota DPD RI perwakilan Bangka Belitung.
Pada kesempatan itu Koordinator DPD RI Perwakilan Babe, Ir. H. Darmansyah Husen, mengatakan bahwa dalam 1 (satu) hari kita khusus ditugas dari Ketua DPD RI sesuai dengan penugasan untuk memonitor pelaksanaan percepatan penanganan virus corona tahun 2019 dan kami juga ingin mendengar dan melaporkan nanti kepada pimpinan ketua DPD RI maupun pihak-pihak terkait yang ada di pusat ini bagaimana situasi penanganan virus corona yang dilakukan oleh pemerintah provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Pemerintah Kabupaten/kota.
“Kami juga sebelumnya telah mendengar pendapat dari beberapa pihak antara lain BPKP, BAPPEDA, BRI dan UMKN. Selain itu kami juga telah berbicara dengan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menangani relaksasi sistem perbankkan,”kata Ir. H. Darmansyah Husen.
Pademi virus corona (Covid -19) yang terjadi di Indonesia khususnya provinsi Kepulauan Bangka Belitung trennya belum melandai dan mengalami peningkatan angka terkonfirmasi yang positif. “Dalam vidoe conference tersebut membahasa masalah pelaksanaan percepatan penanganan virus corona (covid 19) dan basic data penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat.
Drs. H. A. Hudarni Rani dalam vidoe conference itu mengatakan, ada hal-hal kecil yang disikapi dengan sabar yaitu salah satu contohnya bantuan BLTS dan lain sebagainya. “Jangan sampai ada hak yang seharusnya dapat tidak dapat”. Yang penting sebenarnya mengetahui persis daerahnya itu adalah orang daerah itu sendiri. Insya allah, apa hal-hal yang kurang kita juga akan turun membagikan bantuan kepada masyarakat.
“Usaha maksimal sudah dilakukan dan kita berikan aspresiasi yang luar biasa kepada provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Mari kita bersatu melawan virus corona,” ajaknya.
Pada pertemuan melalui video conference itu, Ustad. H. Zuhri M Syazali, Lc.MM, menjelaskan ada 2 (dua) hal yang sangat penting dari pertemuan ini yang ingin saya sampaikan yaitu masalah data dan untuk Bangka Belitung trennya belum melandai. “Saya melihat untuk sekarang ini terjadi kenaikan grafis di bangka belitung yang posotif virus corona,” jelasnya.
Ustad. H. Zuhri M Syazali, menambahkan, untuk prediksi kedepannya kita cenderung menaik, menurun atau stabil. “Ini penting untuk kita ketahui, perlu kesepakatan, komitmen kita semua pihak, kita semua berkoordinasi bagaimana dalam waktu tidak terlalu lama semuanya berusaha untuk disiplin menuju new normal.
Pada kesempatan yang sama, Alexander Fransiscus, mengatakan untuk menyambut new normal ini kita perlu untuk menyiapkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk pencegahan harus didukung yaitu masker dan sarung tangan karena masih kurangnya masyarakat Bangka Belitung ini untuk memakai masker, terutama di pasar terlihat ibu atau bapak yang belanja di pasar sangat minim menggunakan alat kelengkapan seperti masker dan sarung tangan.
“Kita harus memperhatikan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan para pedagang dan pembeli. “Ini merupakan cara untuk menjaga dan mencegah agar virus corona di daerah kita tidak meningkat,” ujarnya.
Alexander Fransiscus juga menambahkan untuk masalah Alat Pelindung Diri (APD) kita perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tempat ibadah, pasar dan kita juga perlu meningkatkan kebersihan antara pembeli dan penjual yang ada di pasar.
Berkaitan dengan basic data, Ketua BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, M.M Ikhwan Mulyawan menjelaskan bahwa kami edukatif di amanahkan dan untuk secara nasional kita punya satu data yang terintegrasi berkaitan dengan penanganan-penanganan masalah sosial.
“Kita juga sudah menyampaikan pada saat berkunjung ke kantor gubernur, beberapa kepala daerah dan bahwa kita berharap harus ada OPD yang sebagai Lite untuk melihat data itu, baik data yang berkaitan dengan dana desa, BLT dana desa dan baru-baru ini dari Kementerian Sosial meminta nama-nama masyarakat yang berdampak dan hilang penghasilan akibat virus corona (covid 19),” harapnya.
M.M Ikhwan Mulyana mengatakan untuk kondisi pelonjakan yang terjadi di provinsi Bangka Belitung ini. “saya melihat kalau kita tidak bisa menunjukkan di Bangka Belitung ini trennya menurun dan yang melandai akan sulit untuk kita menjanjikan atau mempraktekkan new normal artinya kita harus menerapkan Low Employments dan harus ketat.
“kita akan sulit untuk menulusurikan menuju new normal, ekonomi kita akan semakin terpuruk dan menjadi berat untuk di provinsi bangka belitung, karena ini basisnya ada di masyarakat,” ucapnya.
Provinsi Bangka Belitung ini lebih cocok pencegahan karena berat kalau kita menangani jumlah pasien yang semakin meningkat dengan jumlah medis kita terbatas. Ini merupakan point penting untuk menegakkan aturan supaya masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.
Selanjutnya, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Abdul Fatah memaparkan masalah yang berkaitan dengan basic data. Kalau kita masih mengacu pada basic data bulan Oktober 2019, saya yakin apabila di tataran daerah provinsi, kota dan kabupaten mengikuti data yang sudah ada di pemerintah Kementerian Sosial (Kemensos) maka tidak akan terjadi tumpang tindih dan duplikasi dari pada penerima bantuan ini.
“Disamping pemerintah provinsi, adapun pemerintah kota dan kabupaten bergerak sendiri untuk mendapatkan bantuan dan membantu masyarakat mereka masing-masing,” ungkapnya.
“Kemudian pada tahun 2020 ini, pemerintah Provinsi Bangka Belitung sudah membangun dan memprogramkan kembali yang dulu sudah pernah ada di Indonesia ini yaitu program Dasa Wisma. Kalau kita mengaktifkan kembali Dasa Wisma itu kita yakini bahwa apa yang kita khawatirkan terjadinya tumpang tindih dan duplikasi data akan bisa kita hindari,” kata Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah di video conference.
Abdul Fatah juga, menambahkan untuk saat ini pemerintah provinsi Bangka Belitung baru mau menuju kepada new normal dengan melakukan kegiatan-kegiatan sehingga masyarakat di provinsi Bangka Belitung benar-benar mentaati dan berdisiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Agar tidak terjadi pelonjakkan lebih cepat lagi, maka kita bisa menurunkan dan menandai dari pada angka 102 yang terkonfirmasi positif virus corona ini.
“Didalam kita melakukan pencegahan penyebaran dan percepatan menangani virus corona ini, ada suatu strategi yang harus dilakukan secara optimal oleh Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu 3 T ( Tracking, Test, Treatment ),” ungkap Abdul Fatah.
Wakil Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Abdul Fatah mengatakan bahwa pemerintah Provinsi Bangka Belitung mengajak di tataran yang terendah yaitu di kecamatan harus dibentuk Satuan Tugas (Satgas) yang merupakan garis koordinasinya Satgas provinsi yang sudah ditentukan oleh camat dan dilengkapi dengan Kapolsek, Danramil, Kelurahan, Kades, dan unsur masyarakat.
“Ini merupakan Organisasitoris yang telah dibangun pemerintah provinsi Bangka Belitung sehingga memudahkan komunikasi didalam melakukan pencegahan penyebaran dan percepatan penanganan virus corona ini.
Untuk menuju new normal, pemerintah Provinsi Bangka Belitung memberikan suatu pemahaman dan mengedukasi masyarakat untuk tetap disiplin, menerapkan keluar rumah pakai masker, cuci tangan yang rajin, membatasi pembagian jarak dan menghindar dari tempat keramaian,” imbaunya.
Sedangkan untuk mencapai melandai itu, Abduk Fatah mengatakan bahwa bergantung pada usaha dan upaya kita semua bersama untuk membangun kepedulian, kewaspadaan masyarakat terhadap apa yang ada di sekitarnya, bersama-sama menjalankan aktivitas dengan cara menguncinya adalah penerapan dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan ini.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Hardiansyah menjelaskan bahwa sampai saat ini kami telah berupaya memutuskan mata rantai virus corona ini dengan cara memperketat jasa masuk ke Bangka Belitung yaitu bandara dan pelabuhan. Selain itu kita juga melakukan sosialisasi disiplin protokol kesehatan di tempat-tempat umum dan tempat lain-lainnya.
video conference, pemerintah kota dan kabupaten yang ada di provinsi Bangka Belitung memaparkan kondisi wilayah dalam penanganan pencegahan percepatan penyebaran virus corona dan tentang yang berkaitan dengan basic data Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat mereka masing-masing.
Sebelum penutupan acara pertemuan di video conference, Ir. H. Darmansyah Husen mengingatkan kembali kepada seluruh Bupati yang ada di provinsi Bangka Belitung ini untuk untuk menuju new normal di kabupaten harus ada protokol khusus dan cluster yang ada harus dikenalkan.
“Apapun yang kita lakukan hari ini, mudah-mudahan kita semua diberi kesehatan dan bermanfaat untuk masyarakat kita. “Mari kita kompak melawan virus corona (covid 19) ini,”ucapnya.**@(R”77 & Rakhmad)