” Gubernur : Inilah Herman Deru Tidak Pernah Memelihara Permusuhan ”
EMPAT LAWANG, Warta Reformasi- dalam lawatannya ke Kabupaten Empat Lawang, Gubernur Sumsel melakukan kegiatan sinkronisasi Program Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Kabupaten Empat Lawang, Bertempat di Pendopoan Rumah Dinas Bupati Empat Lawang, Jumat (22/2).
Gubernur Sumsel H Herman Deru dalam acara tersebut menegaskan, sinkronisasi program antara Provinsi dan Kabupaten/kota tidak lain untuk menyamakan persepsi dan adaptasi.
Lahirnya Empat Lawang sebagai Daerah Otonomi Baru tahun 2007 lalu tidak lain untuk mendekatkan pelayanan bagi masyarakat.
“Empat Lawang ini daerah yang seksi. Para leluhur kita dulu menyebut daerah ini empat arah. Lahirnya Empat Lawang jadi Kabupaten pemekaran dari Lahat tidak lain untuk mendekatkan pelayanan pada masyarakat,” tegas Herman Deru.
Kehadiriannya di Kabupaten Empat, yang notebene-nya pada Pilgub lalu hannya mendapatkan dukungan 16 persen lanjut Herman Deru tidak menjadi masalah. Urusan Pilkada sudah selesai. Kini dirinya Gubernur Sumsel. Tidak pernah mempermasalahkan mendukung atau tidak mendukung.
“Inilah Herman Deru tidak pernah memelihara permusuhan. Bila perlu jalan depan rumah lawan politik kita muluskan. Begitu juga dengan pak Joncik harus merangkul lawan politik. Lupakan semua residu pilkada,” imbuhnya.
Terkait dengan potensi pertanian di Empat Lawang. Herman Deru mengingatkan jika sektor ini dikelola dengan baik bukan tindak mungkin Empat Lawang menjadi Belitang kedua. Dengan memikirkan masalah yang akan dihadapi. Diantarnya terkait dengan penyuluh pertanian lapangan, masalah pupuk. Jalan produksi dan penyerapan gabah dan beras petani.
“Inilah tujuan dari sinkronisasi ini. Untuk menyamakan persepsi. Ini saya ajak kepala dinas pertanian. Kepala dinas PU untuk melakukan kajian lebih lanjut. Bekerjasama dengan pemerintah daerah,” tambah Herman Deru.
Kejelian kepala daerah dalam mengangkat potensi daerah harus ada. Untuk Empat Lawang potensinya tidak lain adalah sektor pertanian.
“Kita sepakat dulu Empat Lawang ini arahnya kemana. Kalau sudah jelas. Saya akan berikan bantuan. Banyak dana tersedia. Mau DAU atau DAK. Ajak TNI program TMMD untuk membangun sektor pertanian ini. Dan yang tidak kalah penting adalah Promosi,” harapnya.
Guberbur juga mengingatkan dalam mengambil kebijakan harus memenuhi legal aspek. Ketika legal aspek terpebuhi maka tidak akan masalah.
“Jika ini dilakukan dengan benar. Maka tidak akan ada OTT. Tidak perlu bupati tiap hari ganti nomor HP,” imbuhnya.
Terkait dengan ASN, 15 hari dirinya menjabat Gubernur. Atribut ASN dikembalikan sesuai dengan aturan atau pamong sebagai marwah ASN sebagai pelayan Masyarakat.
“Diawali dengan di Provinsi dan telah diikuti kabupaten/kota. Minimal pada saat jam kerja para ASN ini akan mawas diri. Tidak lagi nongkrong di warung saat jam kerja” tambahnya.
Sementara itu Bupati Empat Lawang Joncik Muhammad menyebutkan Kabupaten Empat Lawang memiliki luas 2256.44 Km persegi. Dengan potensi terbesar sektor pertanian. Pengentasan
kemiskinan di Empat Lawang terus dilakukan melalui pembangunan disegala sektor yang akhirnya menempatkan daerah ini tidak lagi masuk dalam kategori daerah tertinggal.
Bahkan Joncik memiliki taget diakhir jabatannya priode pertama kemiskinan di Empati Lawang harus turun menjadi 8,3 persen.
“Saya belum banyak pengalaman. Karena baru menjabat bupati. Karena itu saya akan belajar banyak dengan Gubenur yang sebelumnya pernah menjabat bupati OKU Timur dua periode. Dan berhasil mengantarkan daerah itu dengan jumlah penduduk miskin terendah di Indonesia,” ungkap Joncik.
Lebih lanjut Joncik menambahkan, untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Empat Lawang. Dirinya bertekad menjadikan daerah yang dipimpinnya iti sebagai lumbung pangan Sumsel setelah Belitang Kabupaten OKU Timur. Upaya tersebut telah diawali dengan cetak sawah baru dengan luas 2000 hektar di daerah Muara Pinang. Disamping itu keberadaan irigasi lintang kiri yang kini telah operasional akan mempercepat terwujudnya daerah ini jadi lumbung pangan Sumsel
“Kami bercita cita Empat Lawang menjadi lumbung pangan Sumsel Setelah Belitang Kabupaten OKU Timur,” tegas Joncik.
Sedangan untuk urusan keamanan, Joncik menegaskan pihaknya akan sinergi dengan aparat penegak hukum memberantas kejahatan dengan memberikan tindakan tegas bagi pelaku kejahatan baik begal maupun perampok.
“Masalah keamanan. Kita kejar sampai kapanpun dan dimanapun para pelakunya. Sehingga Empat Lawang yang dikenal dengan daerah begal, daerah ranpok akan segera berakhir. Sehingga orang yang datang ke Empat Lawang akan merasa aman,” tambah Joncik.**@AS/Ril Humprov.