PRABUMULIH, Warta Reformasi-Nah,pasca kebocoran minyak mentah milik PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih beberapa hari lalu hingga kini masih nampak mencemari sungai Kelekar yang lokasinya tak jauh dari pemukiman penduduk itu.
Menurut Iwan K, yakni salah seorang pekerja yang juga warga sekitar, mengatakan proses pembersihan tumpahan minyak milik Pertamina EP tersebut, sampai saat ini masih berlanjut. Sebab, ceceran tumpahan minyak yang menimbulkan bau menyengat itu masih ada dalam aliran maupun sekitar sungai tersebut.
“Ya,sisa tumpahan minyak masih ada dalam aliran sungai. Membersihkannya juga dengan peralatan seadanya saja pak, kemungkinan kalau sampe bersih makan waktu lama,” ujarnya saat berada di lokasi aliran sungai Kelekar yang tercemar itu Rabu (5/12).
Nah,upaya pembersihan air aliran sungai kelekar sejak beberapa hari terakhir ini dengan peralatan seadanya itupun, kata Iwan, ia dan juga warga sekitar lainnya yang juga ikut masuk ke dalam aliran sungai membersihkan air dari ceceran minyak Pertamina itu mengaku kulit kaki mereka mulai terserang gatal-gatal.
“Kami diupah Pertamina seratus ribu per hari untuk membersihkan sungai dari tumpahan minyak itu. Kalau kulit kaki kami ini juga sudah terasa gatal-gatal,” ucap dia.
Sementara itu, Assesment Legal and Relation Manager PT Pertamina Asset 2, Setyo Puji Hartono menjelaskan jika Pertamina telah berkomitmen untuk melakukan pembersihan secara total.
” Ya, jika memang ada warga yang terdampak, Pertamina akan membawa warga ke rumah sakit pertamina. Untuk perbaikan pipa yang bocor sudah diperbaiki dan akan dilakukan pergantian pipa yang baru jika memang diperlukan,” terang Setyo kepada wartawan.
Selain itu, sambung dia pihaknya juga akan terus meninjau lokasi pembersihan aliran Sungai Kelekar kota Prabumulih itu. “Pembersihan minyak mentah yang mencemari sungai melibatkan masyarakat lokal atau sekitar dengan upah yang diberikan sebesar Rp100 ribu rupiah,” tukasnya.
Sekedar mengingatkan, kejadian kebocoran pipa penyalur minyak mentah milik PT Pertamina EP Asset 2 berlokasi di wilayah Kebun Duren Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, pada Minggu (2/12/2018) lalu.
Kuat dugaan kebocoran pipa penyalur minyak mentah yang diketahui terjadi sekitar pukul pukul 01.30 WIB itu di wilayah Kebun Duren Kelurahan Prabumulih Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
Dari pantauan dilapangan, hingga sore tadi sepanjang Sungai Kelekar kawasan sekitar masih terdapat ceceran minyak dan sedikit menimbulkan bau menyengat yang terdampak kepada warga sekitar.
Sementara disisi ujung aliran sungai tersebut telah terpasang Oil Boom atau pembatas oleh pihak Pertamina agar rembesan minyak mentah itu tak menyebar ke pengairan sungai Kelekar itu, Media ini mengabarkan.**@(JN/Red)