Kabupaten Ogan Ilir, Wartareformasi.com – Beberapa waktu lalu, puluhan warga Desa Tebedak yang juga mengaku pemilik kebun dikabarkan mendatangi areal lokasi Tol STA 40- Desa Tebedak Kecamatan Payaraman Kabupaten Ogan Ilir. Mereka menuntut pihak Tol Indra-Prabu (Indralaya – Prabumulih) dalam hal ini PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI ) untuk mencari solusi atas adanya berupa genangan air di kebun kebun milik mereka.
Menyikapi hal itu, anggota DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Rahmadi Djakfar menilai, tingkat kekhawatiran warga terhadap dugaan dampak lingkungan proyek tol di STA 40 Desa Tebedak tersebit masih belum mengkhawatirkan dan belum berbahaya, berdasakar laporan dan informasi yang dia terima dari instansi terkait bahwa kondisi di lapangan sejauh masih aman terkendali dan masih dalam keadaan belum berbaya.
“Seperrinya masih aman dan terkendali, apa yang menjadi kekhawatiran warga berupa jenis genangan air atau pun lumpur dari imbas proses pekerjaan jalan Tol Indralaya-Prabumulih (Indraprabu), akan tetapi apa yang menjadi rasa kekhawatir warga atau pemilik kebun ya wajar wajar saja,” kata Rahmadi.
Jauh jauh hari sebelum pekerjaan Tol Indraprabu tersebut, Pihak HKI sudah berulang ulang kali melakukan sosialisasi di banyak tempat termasuk diwilayah yang dimaksud.
“Sepengatahuan saya Pihak HKI telah berulang ulang mensosialisasikan dengan warga, terutama terkait dampak dari proses pekerjaan, Pihak HKI sudah sangat memahami akan dampak dari setiap pekerjaan yang dilakukannya,” tambah Ketua DPC PBB Ogan Ilir ini diruang No 17 perkantoran DPRD Tanjung Senai.
Sementara itu, anggota komisi II, Arham Fadoli berpendapat, dugaan dampak lingkungan di STA 40 Desa tebedak tersebut belum terjadi.
“Saya ulangi sekali lagi, peristiwa Dugaan dampak lingkungan tersebut belum terjadi bukan sudah terjadi,” katanya.
Menurut Politisi dari Partai Berkarya Ini, sejauh ini Pihak HKI Cukup responsif dalam hal menanggapi keluhan warga. Pihak HKI juga telah melakukan sosialisasi jauh sebelum pekerjaan dimulai.
“Saya rasa hal tersebut cuma kekhawatiran warga sebelum terjadi. Saya berkeyakinan tIdak ada Dampak lingkungan dari proses Tol Desa tersebut, Saya berasal dari daerah pemilihan kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Payaraman termasuk Desa Tebedak, saya tahu persis bagaimana kondisi di lapangan, beber Arham Fadoli, Selasa (29/3/2022).**@(Mdy)