Tangerang, Warta Reformasi – Obat Keras sejenis Eximer dan Tramadol termasuk golongan (G) yang dijual bebas diduga tanpa ada resep dari dokter semakin merajalela disejumlah tokoh kosmetik diwilayah Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang. Yang terkesan ada pembiaran dari pihak kepolisian Sektor setempat.
“Keresahan tersebut diungkapkan oleh salah satu warga Desa Cikande Kecamatan Jayanti, Herman, Ia menyayangkan peredaran obat – obatan tersebut banyak diminati kalangan remaja. Diduga Eximer dan Tramadol ini merupakan termasuk golongan (G) obat keras, Mestinya tidak dijual secara bebas kepada masyarakat,” ungkap, Sabtu (18/9/2021).
Lanjutnya, Walaupun obat-obatan tersebut termasuk Golongan (G) tidak untuk di jual bebaskan, Karena diduga obat ini dapat berefek buruk dan berbahaya kepada pengumsumsinya jika tidak mengikuti resep dokter,” keluhnya.
Keresahan masyarakat terhadap penjual obat keras Eximer dan Tramadol yang di jual bebas oleh sejumlah toko kosmetik di Jln Raya Serang Pasar Jayanti ini, membuat Aktivis Dr. Irwan Sapta Putra, S.H., M.H., angkat bicara saat di temui awak media di kantor Advokat yang tak jauh dari toko Kosmetik tersebut, mengatakan, seharusnya pihak kepolisian harus lebih sigap jangan sampai generansi penerus bangsa ini hancur yang di karenakan kebanyakan menggunakan atau komsumsi obat-obatan jenis Eximer dan Tramadol itu.
“Jangan sampai masyarakat hilang kepercayaan terdapat pepenegakan hukum. Kalau dalam 1 bulan ini pihak penjual bisa menghabiskan sekira 1000 butir sudah berapa anak bangsa ini yang mereka rusak,” jelas Irwan.
Saat dikonfirmasi, Riky penjaga toko kosmetik tersebut, Sabtu (18/9/2021) mengatakan, sudah 1 bulan lebih toko ini dibuka sampai saat ini tidak ada tindakan pihak kepolisian baik dari Polsek, Polresta Tangerang dan Polda Banten karena dirinya menganggap sudah Kondusif.
“Kita baru buka sekira 1 (Satu) bulan lebih disini tidak ada pihak Kepolisian datang karena kita sudah kondusif semua bang,” ujur Riky.
Lanjut Riky, diakuinya dalam 1 bulan ini sudah menjual sekira 1000 butir obat Eximer dan Tramadol kepada konsumen kebanyakan para remaja dan anak – anak pelajar. “Dalam 1 bulan ini kurang lebih 1000 butir terjual karena ini sudah di paket-paketin sama bos bang, kita cuma menjualnya saja,” ungkap Riky.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, Dinas terkait dan APH Kabupaten Tangerang belum dapat dikonfirmasi.**@(Rul/RM)