Kabupaten Lahat, Warta Reformasi – Diduga kuat dikerjakan asal-asalan oleh CV. Resyha selaku pemenang tender, Empat Kepala Desa di Kecamatan Kikim Selatan dan jajarannya melakukan pengecekan langsung ke lokasi proyek rehabilitasi DAM 1 (Satu) Air Pangi (IPDMIP), Selasa (27/7/2021). Rehab DAM penampungan air ini untuk pemenuhan kebutuhan perairan sawah masyarakat.
Terpantau dilokasi Pembangunan DAM 1 Air Pangi (IPDMIP) yang berada di desa Pandan Arang, Kecamatan Kikim Selatan, Kabupaten Lahat Sumatra Selatan, ke empat Kepala Desa Yaitu Iswandi (Kades Nanjungan), Kasmin (Kades Tanjung Kurung), Fitra (Kades Keban Agung) dan Alpian (Kades Pandan Arang) yang masyarakatnya menggunakan DAM 1 Air Pangi, untuk mencukupi Kebutuhan perairan persawahan.
Terlihat juga dalam pengecekan ke lokasi, empat kades Didampingi BPD,LPM, LPA masing-masing desa dan Ketua P3KA. “Turut dihadiri, Kanit tipikor dari Polres Lahat beserta angota, Kapolsek Kikim Selatan yang diwakili Kanit Babinkamtimas dan Kanit Reskrim beserta angota lainnya.
“Dihadapan awak media ini, Kades Nanjungan, Iswandi mewakili rekan-rekan kades lainnya menuturkan pengecekan pengerjaan rehabilitasi DAM 1 Air Pangi hari ini diduga kuat banyak sekali kejanggalan yang ditemukan.
“Seperti, pengerjaan tidak mengunakan Molen dan tidak ada kotak aduk. Bukannya ngaduk pakai alat berat (Exsaparor), serta diduga material pasir bercampur lupur dan kayu juga menggunakan alat-alat seadanya seperti centong melicin acian, sekraf meratakan adukan dan hanya mengunakan alat yang terbuat dari kayu yang biasa dipakai masyarakat untuk menjemur padi dan kopi seperti itu (serok),” ungkapnya.
Selain itu, dikatakan Kades Nanjungan lebih jauh, saat pengecekan bangunan tadi dilokasi ditemukan papan yang dilapis dengan acian untuk menutupi aliran air yang melewati dibawah bangunan seperti itu, saat dibuka mengucur deras airnya keluar.
“Menurutnya, yang parahnya lagi, bangunan yang kemaren dan hari ini belum ada yang keras dan malahan bercampur lupur dan kayu diatasnya diduga hanya di aci dengan semen,” ungkap Kades.
Saat disinggung mengenai ada pihak yang berwajib ikut terjun kelokasi, Iswandi menjelaskan selain menjaga supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan juga bisa mengetahui hasil pekerjaan DAM tersebut.
“Sebenarnya selama ini kami empat desa tidak mempermasalahkan siapa yang mengerjakannya, tapi siapapun yang mengerjakannya tolong dikerjakan dengan bagus dan kokoh,” jelas kades Nanjungan dalam bahasa Lahat “(kalu dide kereh ige lagi ape lagi dibangun dengan biaya yang besak, lom lame lah rusak lagi dan nak gotong royong mapak pule tiap kali nak betanam)”.
Sementara itu, Pihak CV. Resyha saat mau dikonfirmasi sudah tidak ada lagi dilokasi bangunan. Hingga berita ini ditayangkan pihak kontraktor belum dapat dikonfirmasi.**@Her/Cecep