Kabupaten Serang, Warta Reformasi – Adanya bencana alam terkait banjir luapan air sungai Cidurian, Rabu (3/2/2020) lalu, Pormasi Cikoja meminta pihak pemerintahan Desa Cikande, Kecamatan Cikande Kabupaten Serang, untuk melayangkan surat, terkait keluhan warga.
Menurut Sekda Pormasi Cikoja, Ustadz. Supriyatna, Tim sambangi PT. TSIK dan PT. SDP guna minta pertanggungjawaban terkait dugaan banjir yang air bercampur limbah bahan berbahaya dan beracun (3B) yang diduga dari pembuangan perusahaan tersebut.
Pada waktu itu, luapan air sungai Cidurian masuk ke anak sungai, sehingga anak sungai tersebut, membanjiri pondok pesantren Aljauhariyah, Kampung Cibeureum, desa Cikande,” jelasnya, Jumat (12/3/2021).
Sekda Pormasi Cikoja, Ustadz. Supriyatna mengatakan, sekira bulan februari kemaren, dari pemerintah Desa sudah melakukan rapat sampai dua kali, dimana rapat pertama pada tanggal 13, dan yang kedua tanggal 17.
“Dari hasil rapat tersebut, pemerintah Desa menampung aspirasi warganya, termasuk pondok pesantren, agar ke 3 perusahaan bertanggung jawab, karena banjir tersebut bercampur limbah B3 yang sangat hitam peka dan berminyak,” ucap Supriyatna.
Sambungnya, maka dari itu pihak pemerintahan desa, bersama Pormasi mengajukan
kepada perusahaan untuk membuatkan tanggul, dan pengurukan pondok pesantren. Agar jika banjir datang kembali bercampur limbah B3, tidak masuk ke pemukiman warga dan pondok pesantren. pada hari ini Pormasi Cikoja, mendatangi dua perusahaan untuk meminta kejelasan selanjutnya,” ujar Supriyatna.
Sementara itu, HRD PT TSIK, Yosep menjelaskan, bahwasanya perusahaan yang ia pimpinan, sedang mengalami penurunan produksi. “dari beberapa bulan yang lalu, perusahaan kami sudah tidak beroperasi terkendala bahan baku,” ucapnya.
Lanjutnya, terkait pengajuan pembangunan tanggul, perusahaan TSIK sudah menerima surat dari pemerintah Desa Cikande. “surat tersebut, sudah kami ajukan kepada bos perusahaan, namun dari pihak manajemen belum bisa memberikan jawaban, dikarenakan perusahaannya sedang kolep,” tutur HRD saat disambangi Pormasi.
Terpisah, pihak perusahaan PT. SDP, Sahantono selaku pimpinan perusahaan saat dikunjungi diruangan kerjanya mengatakan, bahwa selama ini pihak kami selalu ada komunikasi dengan pemerintah Desa dan perusahaan yang lain.
“Bahkan dari ketiga perusahaan akan datang kepondok pesantren besok, Selasa (16/3/2021),” terang pimpinan SDP.
Lanjutnya, kami sering mengadakan rapat, diperusahaan ini, bersama perusahaan frans futrateks, dan TSIK untuk membahas tanggul yang akan direncanakan. Hanya saja, dalam rapat tersebut, kami tidak memberitahu kepada Pormasi Cikoja. “Namun adanya kedatangan Pormasi ke perusahaan, kami menjadi tau, bahwa selama ini masih memperjuangkan warga dan pondok pesantren,” ucap Sahantono.
Dirinya juga mengatakan,bahwa perusahaannya siap membantu pondok pesantren dan penanggulan anak sungai tersebut,” tutupnya.**@Khondoy