#Peringatan HAN 2020
Palembang, Warta Reformasi – Hari Anak Nasional (HAN) ditetapkan Presiden Soeharto pada tahun 1984 yang diperingati setiap tanggal 23 Juli. Kendati demikian, tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya di mana perayaan HAN selalu diperingati dan diselenggarakan dengan meriah, perayaan HAN 2020 kemungkinan tak dapat diperingati secara meriah disebabkan kondisi pandemi Covid-19.
Karena itu, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menggelar rangkaian webinar untuk memperingati Hari Anak Nasional 2020 yang diselenggarakan pada Rabu (8/7) pagi dibuka oleh Menteri PPPA I, Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga dengan menghadirkan sejumlah narasumber mulai dari Ketua Bidang 1 – Bidang Pendidikan TP PKK Pusat, Ervina Murniati, Psikolog Anak Seto Mulyadi, juga penyanyi Andien, serta diikuti oleh seluruh Ketua TP PKK kabupaten/kota/provinsi se-Indonesia. Termasuk Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel, Fauziah Mawardi Yahya pun ikut serta pada webinar peringatan HAN 2020 di Command Center Sumsel.
Webinar peringatan HAN 2020 dengan tema Keluargaku Tanggung Jawabku diawali sambutan Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga yang menyampaikan paparan 5 program prioritas Menteri PPPA yaitu: Mengefektifkan peran keluarga dan pengasuhan anak, Menurunkan tingkat kekerasan pada anak, Menekan angka pekerja anak, Mencegah perkawinan usia anak dengan tanpa mengurangi perhatian pada kebutuhan perlindungan khusus lainnya, dan Mengukur pemberdayaan perempuan di bidang kewirausahaan.
“Sesuai dengan tema peringatan HAN 2020 Keluargaku TangÄ£ung Jawabku, saya menghimbau kepada kita semua untuk meningkatkan peran keluarga semaksimal mungkin dalam membentuk karakter pendidikan anak sebagai benteng pertahanan sekaligus perlindungan mencegah anak dari kekerasan seksual, karena berdasarkan laporan kasus kekerasan anak Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) dalam kurun waktu 1 Januari hingga 26 Juni 2020 ada 3.297 kasus kekeran anak,” bebernya.
Kondisi ini tentu saja meprihatinkan. Maka dari itu lanjut I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga menegaskan perlindungan anak merupakan tanggung jawab orang tua, masyarakat, dan negara.
Psikolog Anak Seto Mulyadi, akrab dengan sapaan kak Seto yang turut menjadi narasumber pada webinar HAN 2020 menyampaikan materi tentang Relasi Ibu dan Anak di Masa Pandemi Covid-19. Dalam paparannya kak Seto mengatakan pada dasarnya semua anak senang belajar sehingga para Ibu atau Bunda harus mampu menciptakan suasana menyenangkan bagi anak untuk belajar. “Jangan lagi ada kekerasan di dalam keluarga. Para Ibu bijak dituntut bisa mendidik anak sesuai dengan jamannya,” jelas kak Seto.
Sementara itu, dijumpai usai mengikuti webinar peringatan HAN 2020, Wakil Ketua 1 TP PKK Sumsel Fauziah Mawardi Yahya mengajak para Ibu di Sumsel untuk meningkatkan peran keluarga dalam mendidik anak. ” Mari kepada para Ibu kita didik anak-anak kita dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, dengan mengedepankan agama dan nilai-nilai budi pekerti. Ilmu akademik bisa dicari dan dipelajari, namun agama dan budi pekerti menjadi landasan penting dalam membentuk karakter anak,” tandasnya.
TP PKK Sumsel sendiri melalui pokja 1 memiliki progam unggulan yaitu Pola Asuh Anak dan Remaja dengan cinta dan kasih sayang dalam keluarga (PAAR Cinta Kasih).
“Yang paling tahu bagaimana mendidik anak adalah Ibu. Tentu saja karakter antara anak yang satu dengan anak yang lain berbeda sehingga pola asuh dan mendidik tak bisa disama ratakan. Para Ibu harus punya stok kesabaran yang luar biasa dalam mendidik anak, karena pada dasarnya setiap anak istimewa dan unik,” pungkasnya.**@Rilis Humprov/AS