PALI, Warta Reformasi – Puluhan guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Penukal Utara kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengeluhkan uang transportnya setiap pencairan harus setor sebesar Rp.50.000,- (Lima Puluh Ribu Rupiah) per guru, diduga pungutan liar ini dilakukan oleh kepala Sekolah.” Hal ini disampaikan oleh Emelia, S.Pd dan rekan – rekan guru, Selasa (12/5/2020).
Diduga bahwa pungutan liar (Pungli) uang transpot ini terjadi bulan September — Desember Tahun 2019. Pungutan ini dilakukan kepala SMPN 2 Penukal Utara, Renny Marlina,S.Si., M.Pd., sebesar Rp.50.000/Orang X 20 0rang X4 bulan berjumlah Rp.4 juta Rupiah, uang itu diduga untuk upeti orang dinas dan pembayaran guru tugas piket,” ungkapnya.
Menurut Staf Tata Usaha SMPN 2 Penukal Utara, Weli, juga menuturkan, Selama dari bulan September Sampai Desember 2019, saya di kasi hanya Rp.1 juta (Satu Juta Rupiah) dari uang yang kumpulkan oleh 20 orang rekan – guru, baik yang PNS maupun yang non PNS. “Sedangkan untuk menggantikan guru di kelas saja tidak pernah di kasih, Sementara sisa uang sejumlah 4 juta saya tidak tau, “ungkapnya.
Senada juga disampaikan, Paryani, S.Pd guru disekolah ini juga mengatakan bahwa uang transport itu juga di pungut setiap bulan sedangkan untuk realisasinya uang tersebut tidak perna dijelaskan atau di paparkan setiap rapat guru, ini dugaan kami uang tersebut di gunakan kepala sekolah secara pribadi,” tutupnya.
Kepala SMPN 2 Penukal Utara, Renny Marlina, S.Si., M.Pd., dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, tidak memberikan jawaban. “Hingga berita ini di terbitkan belum memberikan klarifikasi.**@Yupantri
