Palembang, Warta Reformasi – Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, saat ini mulai menyalurkan bantuan sembako kepada warga yang terkena dampak Covid-19. “Namun dalam pendistribusia bantuan tersebut, masih ada saja keluhan masyarakat penerima bantuan yang tidak tepat sasaran.
“Kita tahu betul pasti warga miskin baru terus bertambah. Pemerintah juga tidak bisa mengcover keseluruhan. Kalau sudah mengadu ke camat atau lurah belum ada respon. Zaman sekarang sudah canggih silakan mengadu ke sosial media saya, komentar bisa ditampung,” ujar Fitri, Senin (11/5/2020).
Pemkot Palembang Siap Terima Aduan Masyarakat Jika Bantuan Sembako Tidak Tepat Sasaran. “Untuk mencegah agar tidak ada kekacauan saat proses penyaluran. Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda, menyarankan agar masyarakat aktif untuk melakukan pengaduan.
Selain berusaha menunjukkan transparansi dengan menempelkan data penerima bantuan sembako di kantor lurah atau camat masing-masing, hal penting yang perlu dicermati yakni meminta masyarakat untuk siaga dan stay.
“Artinya, kalau transparansi tidak berjalan efektif dan memang tidak bisa memungkiri pasti tetap ada saja kesalahan dalam proses. Makanya agar kondisi kondusif baiknya warga Palembang yang sudah terdata tunggu saja di rumah sampai paket datang,” ujarnya.
Untuk diketahui, bantuan yang diberikan dari Pemkot Palembang, yakni Beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula 2 kg, dan 1 kg tepung.
Seperti yang diketahui angka kemiskinan di Palembang mencapai 115 KK, dimana 65 ribu diantaranya telah menerima bantuan baik PKH dan BPNT. 17 ribu KK telah menerima bantuan dari Kementerian Sosial senilai Rp 600 ribu.
“49 ribu tahun ini akan menerima bantuan secara keseluruhan akan mendapatkan sembako dari Pemkot Palembang,” katanya.**@(Ariel)