Bangka Belitung, Warta Reformasi- Diduga tak terima dinonjobkan dan dipermalukan oleh Gubernur, ” Hanipah (56) dan ASN lainnya melapor Ke Polda Babel, Senin (5/8/2019).
Hanipah terpaksa harus beristirahat lebih larut pada malam hari ini Senin (5/8/2019), pasalnya malam hari ini pukul 21.00 WIB Hanipah masih berada di Polda Babel untuk melaporkan Gubernur Babel Erzaldi Rosman karena merasa dipermalukan sore hari tadi pada saat dirinya dinyatakan non job,”Katanya.
Ia mengatakan jika dirinya di-non job-kan karena alasan tak memiliki sertifikasi barang dan jasa.”Awalnya ia mengatakan bahwa dirinya hanya dipanggil lewat telepon untuk pembinaan di kantor Gubernur di lantai tiga, pada acara pelantikan ASN.
Pada saat acara pelantikan ia dan lima belas orang lainnya dipisahkan dari peserta lain pada saat selesai pelantikan. Kemudian ia dan kelima belas ASN yang lain diumumkan bahwa mereka di-non job-kan di depan para peserta lainnya,”terannya.
Dengan suara bergetar ia mengatakan secara psikologis merasa malu diperlakukan seperti itu oleh Gubernur. Hanipah merasa pengabdiannya setelah 37 tahun bekerja menjadi percuma dan ia pun harus menelan pil pahit setelah mengetahui jika dirinya yang dua tahun lagi pensiun dipermalukan di sisa pengabdiannya,”Kami malu, secara psikologis kami malu,”ujar Hanipah, Senin (5/8) dengan suara bergetar.
Hanipah mengatakan bahwa sebelum di-non job dari jabatannya sebagai Kabid Pembinaan dan Pengawasan Kearsipan. Ia mengatakan jika dirinya ikhlas jika harus dinonjobkan namun ia tidak bisa menerima jika cara ia di-non job-kan dengan cara dipermalukan seperti sore tadi,”katanya.
Sekitar lima orang ASN Provinsi Bangka Belitung (Babel) mendatangi Polda Babel, pada Senin (5/8/2019) untuk melaporkan Gubernur Provinsi Babel Erzaldi Rosman.
Beberapa ASN yang datang melapor adalah Hermanto dari BPBD Babel, Hudamsyutin Kasubag umum Dinas Lingkungan Hidup, Medi Umari dari Dinas Perhubungan.
Menurut Hudamasyutin, ia melaporkan Gubernur karena merasa dipermalukan pada saat acara pelantikan sore tadi. Dia dan lima belas ASN lain dipisahkan oleh Gubernur dari peserta yang lain dan diumumkan di depan peserta lain bahwa mereka di non job.
Ia mengatakan jika alasan Gubernur me-non job-kan mereka karena mereka tidak memiliki sertifikat pengadaan barang dan jasa, padahal menurutnya ia sudah memiliki sertifikat tersebut.
“Yang saya tangkap adalah Pak Gubernur me-non job-kan kami gara gara kami tidak memiliki sertifikat, ini! Ini apa pa ?,” ujar Hudamasyutin geram, Senin (5/8) sambil memperlihatkan sertifikatnya
Ia mengaku jika dirinya malu ketika di ruang pelantikan tadi, ia merasa seperti tidak ada harga diri dan diperlakukan seolah-olah sudah membuat kesalahan indisipliner.**@(R”77)