Serang, Warta Reformasi_ Kami datang untuk menjadi Juara dalam Prestasi Pencak Silat Indonesia ”
Dengan moto itu membangkitkan semangat dan komitmen dari team PS. Trimaung Sakti (TMS) asuhan Sri Rejeki, SE yang mewakili Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguron Jalak Banten Nusantata (PJBN) Kabupaten Serang.
Sukmajaya, S. Pd selaku Pembina PS. TMS juga Ketua DPD JKBN merasakan kebahagiaan atas keberhasilan anak Aduh Sri Rejeki dapat meraih 8 medali Emma’s, 1 Perak, dan 3 Perunggu dalam open turnamen tingkat Nasional Paku Bumi V yang dilaksanakan Sentul Bogor Jawa Barat.
Pada kesempatan ini Dijelaskan oleh Sukmajaya Bahwasannya Paguronan Jalak banten Nusantata (PJBN) bukanlah Ormas atau LSM melainkan sebuah Organisasi yang mengedepankan persatuan dalam NKRI dengan mengedepankan dan mempertahankan budaya leluhur dengan marwah Islam yang seutuhnya sebagaimana tertuang dalam Pancasila.
Salah satu momentum yang diadakan oleh DR DC H. Eddy M. Nalapraya pada open turnamen Paku Bumi V Di GOR Sentul, Bogor.
Sangatlah tepat Maka dari itu DPD PJBN Kabupaten Serang menurunkan utusan 13 Pesilat dari PS TMS dari 13 Pesilat DPD PJBN memperoleh 8 medali Emma’s, 1 Perak, Dan 3 Perunggu masing-masing 1.Lukman Sucipto Juara 1 tunggal Putra, 2.Neneng Herawati Juara 1 kelas A Tanjung Putri, 3.Putri Adellya Juara 1 kelas B Tanjung Putri, 4.RiswandaHimawan Juara 1 kelas D tanding Putra, 5.Bintang Ramadhani Juara 1 kelas E tanding Putra, 6.Umy Khalsum Juara 1 kelas Tanding Bebas Putri, 7.Arya Sena Juara 1 kelas H Tanding SMA Putra, 8.Bagas Arya Saputra kelas A tanding SD Putra, 9.Nurhasana Juara II kelas D Tanding SMA Putri, 10.Mirna Juara II kelas F tanding SMA Putri, 11.Risky Aziz and G Juara III kelas G tanding SMP Putri, 12.Elsa Febriyanti Juara III kelas E SMA Putri, 13.Agung Gunawan Juara III kelas B tanding SMA Putra.
Ini adalah sebuah prestasi yang sangat membanggakan namun yang lebih terpenting menurut Ketua adalah mempertahankan senilai Budaya lebih penting dan jalinan silaturahmi dalam marwah Islam juga Attelite Silat sekarang ini bisa dijadikan tumpuhan hidup masa depan. Untuk itu jangan takut pertahankan terus persilatan sebagai Seni Budaya warisan leluhur kita.**@Haris Ranau