Prabumulih, Warta Reformasi_ Nah,warga di Jalan Bukit Barisan Kel.Majasari dan warga Kelurahan Sukaraja Kec.Prabumulih Selatan Kota Prabamulih, ternyata mengeluhkan pembagunan Proyek Jembatan sungai air manau yang dinilai tak kunjung usai itu.
Cik Agus Nanang (68) pemilik cucian mobil warga Rt,06,Rw,02 Kel.Majasari Kec.Prabumulih Selatan ,dan AM(55) pedagang rumah makan ,mengungkapkan keluhannya adanya dampak pembangunan jembatan yang dinilai lambat tersebut, Adanya dampak yang mengganggu kegiatan usaha yang menjadi sepi karena pembangunan proyek jembatan itu, Ada empat Keluarga yang tergantung pada penghasilan usaha di cucian mobil Cik Anang (68) yang punya usaha cucian mobil dekat dengan proyek jembatan tersebut,merasa dirugikan karena usaha nya menjadi sepi ,dan ia pernah memohon ke pihak pertamina EP 2 agar menindaklanjuti keluhannya untuk mencari solusi yang pernah di sampaikan melalui surat resmi ke pihak pertamina pada Tgl 12 Juli 2018,Namun solusi yang diharapkan bijak ,tapi tidak didapat.
Dikatakan nya , Pembagunan jembatan ini dinilai molor dan berdampak kepada usaha kami .Satu hari cucian kami biasa dapat 6 mobil ,dan kini satu mobilpun pelanggan kami tidak ada, Inikan tidak ada rasa adil, memang tujuan pembangunan jembatan bagus .Namun yang disayangkan pihak Pertamina tidak melihat dampak usaha warga yang dekat dengan proyek jembatan yang seharusnya cepat pekerjaan nya.” Sudah tiga bulan saya lihat pekerjaan proyek belum ada Tanda-tanda baka kelar,” cetus Cik Nang.(18/08/18).
Hal senada diungkapkan AM (50) usaha rumah makan nya turun omset hingga 70 persen ,Penghasilan 1 juta kini hanya mendapat 300 ribu. Sudah tiga bulan proyek jembatan ini berjalan , “ Biasanya rumah makan kami ramai mobil mampir dan singgah makan ,kini adanya proyek jembatan yang dinilai lambat warung kami sepi pak,” keluhnya.
Sementara (18/08/18). Lokasi jembatan antara perbatasan Kelurahan Majasari dan Sukaraja yang kami pantau tersebut,dan saat awak media berkesempatan bertemu dengan pihak pengawas yakni bapak Toni dari PT .Rambang Mandiri yang disebut- sebut selaku pihak pelaksana proyek jembatan sungai air manau tersebut,Ua membantah jika pekerjaan nya dikatakan molor dan lambat, Bahkan ia mengatakan jika pekerjaanya ini sesuai persedur , dan perlu ektra Hati- hati,karena ini urusan teknik kerja ,serta kualitas ,” ujarnya (18/08/18).
“ Memang masa kerja kalender selama lima bulan, dan tinggal dua bulan lagi masa kerjanya ,Jembatan ini dipastikan satu bulan lagi bakal usai ,” imbuhnya Toni, kepada sejumlah awak media. Berdasarkan konfirmasi kepada sejumlah warga dan pedagang yang ada di sekitar kawasan jembatan sungai air manau tersebut,Rata-rata memang mengeluhkan kondisi yang didapat terutama pendapatan usaha di ruko yang berdagang dipinggiran jalan yang kini di anggap sepi, karena akses jalan untuk roda empat tertutup sudah beberapa bulan ini ,Juga roda dua melintas seperti dulu tidak lagi ramai,karena jembatan darurat tersebutpun,perlu ektra Hati-hati.Dari lokasi jembatan air manau perbatasan Kelurahan Majasari dan Kel.Sukaraja Prabumulih Selatan Tim Warta Reformasi mengabarkan.**@(JN/Red)