Palembang, Warta Reformasi _ Pada Jum’at 11 Mei 2018 PLN Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (S2JB) menggelar Acara Temu Media yang berlokasi di Kedai Tiga Nyonya Jln. Supeno No.06A, Talang Semut, Bukit Kecil Palembang.
Acara Temu Media ini digelar bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik melalui peran media aktif, informasi yang diberikan kepada publik antara lain ialah persiapan maupun kesiapan PLN dalam Mensukseskan Asian Games 2018
Menurut GM PLN Wilayah S2JB Daryono, PLN siap memasok kebutuhan listrik di kota Palembang terutama menjelang Asian Games.
Namun faktanya, semakin menjelang Asian Games 2018 Warga mengeluh listrik padam membuat istirahat warga menjadi terganggu dan perekonomian lumpuh. Pemadaman terjadi di jalan Sematang borang Kecamatan Sako Kota Palembang. Pemadaman ini terjasi dimulai pukul 21:00 disaat warga sedang istirahat dengan tenang, Selasa (14/4).
Salah seorang warga yang tinggal di jalan Mematang Borang Perumahan Griya Cipta Persada RT.108 RW.10 Kelurahan Sako, Kecamtan Sako Kota Palembang, Fahlevi, mengeluhkan PLN Kata dia, “jika terjadi pemadaman listrik hendaknya menginformasikannya melalui media masa cetak, elektronik atau media online agar kami selaku warga bisa bersiap-siap jika ada pemadaman listrik,” Imbuhnya.
“Pemadaman listrik ini, sering kali terjadi dan menyebabkan aktifitas warga lumpuh total dan istirahat menjadi terganggu,” sambungnya.
Fahlevi menuturkan pemadaman listrik ini dapat membuka peluang tindak kejahatan. “ini berpotensi mengganggu keamanan warga,” ucapnya.
Senada dengan hal itu, pemerhati Kebijakan Energi Sumatera Selatan, Ir. Ahmad Dwikora, ketika dimintai pendapat ada apa dengan PLN selalu dipersalahkan ketika pemadaman tiba tiba.
PLN dalam hal ini seperti diberitakan di beberapa media telah berusaha semaksimal mungkin sebenarnya. Terbukti pihak PLN sendiri sudah mesosialisakan nomor kontak dengan nomor 123 yang masyarakat pelanggan PLN bisa langsung melaporkan kepada petugas operator yang nantinya petugas itu akan mencatat dimana lokasi terjadi pemadaman.
“Sangat instan dan cepat tanggap daruratnya sehingga dalam hitungan kurang dari 20 menit petugas akan langsung meluncur lakukan perbaikan”, ujar Ahmad Insinyur Unsri tahun 1988 ini.
“Tetapi, lanjut Ahmad, “Nomor kontak center yang sebaiknya tak berbeban pulsa telpon, malah masyarakat harus keluar uang untuk meminta perbaikan yang akibat pemadaman itu, bisa kerusakan, tumbang tiang putus kabel dan sebagainya”, bebernya.
Ketika ditanya mengenai ramainya gerutu masyarakat di Medsos mengenai PLN ini apa yang sebaiknya pihak PLN sikapi. Ahmad menyarankan bahwa PLN itu BUMN milik negara, sementara masyarakat adalah customer. “Ya artinya tetap terimah toh keritik mereka membangun kok”, “kan Aman”, tandasnya.**@(AS)