PALI-SUMSEL “Warta Reformasi”_ Terkait adanya berbagai kritikan baik dari masyarakat maupun Ketua NCW terkait adanya pencabutan Kwh Meter listrik diwilayah Kabupaten PALI membuat manager pln bertanya – tanya,di mana letak arogannya kami.
Rasyid pun mengakui benar bahwa, Memang pada selasa kami melakukan penagihan rekening listrik di desa betung . kami tim TUl mandiri rayon pendopo selalu menjaga etika dengan pelanggan. Ia juga menjelaskan bahwa ada berbagai tawaran baik dari kami pihak pln terhadap pelanggan yang menunggak listrik Yang kami tagih. Yakni; 1. Bila rekening salah akan kami perbaiki . 2. Bila sudah benar – benar akurat silahkan bayar dengan lunas. 3. kalau tidak ada uang lunas silah mengambil program SPH dengan membayar Dp.15℅ selanjutnya bayar tunggakan dengan angsuran 12 x. 4.bila belum ada uang janji paling lama 2 hari .5. Bila 1 s/4 tidak ada kesepakatan terpaksa kwh kami cabut. Dijelaskan olehnya bahwa
Pelanggan 1 yang kami cabut kemaren mau angsur 50 ribu sebulan tidak mau bayar Dp .karna tidak ada kesepakatan terpaksa kami lepas kwh dengan kesepakatan pelanggan sendiri menanda tangani persetujuan di bongkar.
Setelah di lepas kwh warga lain berkumpul ke loket, kami di rumah kades betung selatan . pelanggan menghadap saya tetap minta di pasang dengan membayar angsuran 50 ribu perbulan.massa tambah banyak mau propokasi dan minta di pasangkan kwh.
saya selaku pimpinan di lapangan tidak mau memasang keh tersebut .
Dengan massa saya katakan di nyalakan apabila ada kesepakatan SPH dengan DP 15 ℅ . akhirnya pelanggan tersebut mau juga buat sph DP 15 ℅ 12x bayar angsuran . dan kami nyalakan massa bubar dan kami juga pulang dengan aman.
Hari ini kami melakukan lagi penagihan ke desa betung alhamdulilah aman.ungkap Rasyid kepada wartawan Rabu Malam Via handPhone(17/01/2018).
Dimana arogannya kami tanya Rasyid heran, insyah allah tim kami akan selalu menjaga etika yang baik dalam melayani pelanggan kami dan akan selalu berbuat yang terbaik untuk kenyamanan pelanggan jelasnya.**@(red)