Beranda Mau Tau Diduga Cemari Lingkungan, Warga Sejaro Sakti Keluhkan Limbah Debu, Material dan Oli...

Diduga Cemari Lingkungan, Warga Sejaro Sakti Keluhkan Limbah Debu, Material dan Oli Milik PT Hakaston

440
0
BERBAGI

Kabupaten Ogan Ilir, Wartareformasi.com – Beberapa warga yang bermukim di Desa Sejaro Sakti Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumsel mengeluhkan diduga Dampak Lingkungan akibat operasional PT. Hakaston yang beroperasi untuk pembangunan ToL Indralaya-Prabmulih, warga mengeluh terkait adanya Limbah material, debu serta Oli yang dinilai tidak nyaman dilingkungan sekitar.

Situasional seperti ini diharapkan tetap berpedoman serta jangan menabrak Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Warga yang Bermukim di belakang Lokasi Proyek Hakaston, Fuad (65)

Salah seorang warga yang bermukim di belakang lokasi proyek Hakaston tersebut, Fuad (65) mengaku salah seorang keponakannya mengalami batuk-batuk dan sesak nafas diduga akibat debu semen dari mesin milik PT. Hakaston yang kerap berterbangan ke pemukiman mereka.

Disampaikan Fuad, jika situasi panas tempat dia bermukim tersebut dipenuhi debu yang berterbangan.

“Kalau lagi panas di sini gelap. Gelap nian oleh debu itu tadi. Makin deras angin makin banyak debunya,” kata Fuad, Senin (16/1/2023).

Keluhan soal limbah debu, air limbah semen dan dugaan terjadinya pencemaran lingkungan oleh Hakaston ini. Menurut Fuad, sekitar lima bulan yang lalu pernah disampaikannya kepada pihak berwenang di lokasi tersebut namun tidak ada respon yang merubah situasi, tetap seperti biasanya,” katanya.

“Kasihan dengan anak-anak, suka batuk-batuk. Apalagi kalau hari lagi terang dan cuacanya panas, kelihatan di sini itu putih seperti kondisi hujan lebat gitu dan aromanya pun berbau busuk, bikin susah bernafas,” ungkapnya.

Perlu diketahui, sambung dia, aliran lebung karangan dan sumur warga pun diduga turut tercemar, terlebih sehabis diguyur hujan.

“Selain berdebu, bikin batuk dan sesak nafas. Sumur warga dan lebung karangan juga diduga sudah dalam kondisi tercemar, tumpukan material limbah Hakaston yang sudah lama membumbung tinggi saat ini sudah masuk ke tanah dan kebun karet milik kami, hal ini dibiarkan begitu saja,” tukasnya.

Selain itu, menurut seorang Ibu Rumah tangga yang tidak mau menyebut namanya menjelaskan, “sumur miliknya diduga tercemar limbah oli bekas dari aktivitas PT Hakaston yang berada tidak jauh dari rumahnya, jika air lagi naik atau setelah hujan limbah oli bekas tersebut akan masuk ke dalam sumur yang sehari-harinya digunakan untuk mandi, masak dan minum.

”Kalau habis hujan banyak oli di sumur kami. Jadi untuk menjernihkan air, kami pakai mesin penyedot dulu baru bisa bersih kembali, itupun airnya meski jernih masih berbau Oli. Kami berharap hal ini tidak terjadi karena sangat merugikan serta mengancam kesehatan,” tuturnya kepada awak media ini.

Sementara itu, pihak PT. Hakaston bernama Lili yang dikonfirmasi via ponsel menjelaskan, untuk material terkait Limbah yang membumbung tinggi dan sudah masuk kekebun atau tanah warga itu, nanti jika diminta akan kita ambil kembali jangan sampai masuk ke tanah dan kebun warga lagi.

“Terkait Limbah-limbah Material, Debu ataupun Oli tersebut tidaklah mengandung bahan berbahaya bagi masyarakat sekitar (Beracun), dalih Lili yang merupakan pihak Keselamatan Kerja (K3),” terangnya.**@(Mdy)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here