Beranda Mau Tau Wacana Proporsional Tertutup, Ini Tanggapan Ketua DPC Demokrat Karawang

Wacana Proporsional Tertutup, Ini Tanggapan Ketua DPC Demokrat Karawang

465
0
BERBAGI

Kabupaten Karawang, Wartareformasi.com – Wacana proporsional tertutup pemilihan Umum (Pemilu) 2024 menuai pro dan kontra, Hal itu, mendapat tanggapan serius oleh Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat kabupaten Karawang, Pendi Anwar melalui Badan Komunikasi Strategis (Bakomtra) DPC Partai Demokrat Karawang, Tommy Rimansyah, Rabu (4/1/2023).

Tommy Rimansyah mengungkapkan, Proporsional tertutup akan berdampak melemahnya hak rakyat dalam partisipasi dan aspirasi politiknya, karena telah menghilangkan hubungan wakil dan rakyat yang menjadi kelaziman dalam
negara demokrasi.

“Bahkan ini merupakan langkah mundur dari cita-cita kebangsaan yang meletakan rakyat sebagai pemegang kedaulatan seutuhnya, karena dalam sistem proporsional tertutup pilihan rakyat hanya dijadikan legitimasi politik oleh parpol untuk menentukan siapa yang menjadi wakilnya,” katanya.

Dikatakannya, sistem proporsional tertutup, bagi rakyat ibarat memilih kucing dalam karung karena pilihan rakyat belum tentu akan menjadi wakil di legislatif, karena tergantung nomor urut terkecil yang menjadi otoritas parpol.

“Proporsional tertutup akan melahirkan sistem demokrasi elitis, karena hanya elite partai yg dapat menentukan siapa yang berhak menjadi wakil di legislatif. bahkan resistensi terjadi praktik money politik di tubuh partai pada saat menentukan nomber urut,” katanya.

Lanjutnya, sejarah kelam proporsional tertutup telah menciptakan apatisme dan apolitis bahkan skeptis bagi rakyat karena peluang rakyat sama sekali terabaikan bahkan hampir dapat dipastikan rakyat kehilangan haknya untuk menyalurkan partisipasi kepada wakilnya.

“Karena wakil merasa tidak ada keterikatan dengan rakyat namun lebih terikat dengan partainya. sejatinya dalam negara demokrasi partisipasi politik rakyat dalam menentukan wakilnya harus dijunjung tinggi karena jika partisipasi rakyat terabaikan akan melemahkan demokrasi itu sendiri,” tuturnya.

Tommy Rimansyah menambahkan, Dalam sistem proporsional terbuka rakyat dapat mengontrol wakilnya yang terpilih ketika duduk di legislatif, sedangkan dalam proporsional tertutup rakyat akan kesulitan mengontrol wakilnya karena tidak ada keterikatan sehingga jika wakilnya tidak menjalankan fungsi representatif rakyat tidak dapat mengontrol dalam pemilu berikutnya.

“Sehingga sistem ini melemahkan akuntabilitas wakil kepada pemilihnya, Bahaya kalau sampai terjadi kemunduran arti demokrasi,” pungkasnya.

Pewarta  : Ropendi

Editor      : Herman Hamka

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here