Kabupaten Tangerang, Warta Reformasi – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang pada Tahun Anggaran (TA) 2021 fokus melakukan kegiatan normalisasi beberapa sungai dan membangun saluran air. Beberapa titik sungai atau saluran air yang di bangun Pemkab Tangerang melalui SKPD Dinas Bina Marga dan SDA, memang sudah direncanakan dari awal dan manfaatnya untuk masyarakat.
“Hal itu dikatakan Kepala Bidang SDA, H. Dedi Sukardi kepada wartawan saat dirinya berkunjung meninjau lokasi pembangunan peningkatan saluran air di kecamatan solear, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, kegiatan peningkatan Irigasi yang di perbaiki tahun 2021 ini hanya 22 dari 62 kegiatan yang direncanakan, Sebab sebagian kegiatan Peningkatan sungai dan saluran air terkena refocusing atau pengurangan anggaran kegiatan untuk penanganan Covid-19.
H. Dedi menyebutkan, Kegiatan yang dilaksanakan yaitu diantaranya, Peningkatan Sungai Cimaneuh, Peningkatan Sungai Cisiang, Peningkatan Sungai Cipayeun, Peningkaran Cikolear, Peningkatan Sungai Ciketapang, Peningkatan Sungai Cikait, Peningkatan Sungai Curanjieun, dan Peningkatan Sungai Cikepuh,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan SDA, H. Slamet Budi Mulyanto menambahkan, menyelesaikan pembangunan peningkatan sungai solear, peningkatan kapasitas saluran irigasi yang diproyeksikan dapat memenuhi layanan Daerah Irigasi (DI) lahan pertanian di Kecamatan Cisoka dan Kecamatan Solear. Jaringan irigasi merupakan program prioritas Kementerian PUPR dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan. Bendungan dan Jaringan Irigasi merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum pada Peraturan Presiden No. 56 Tahun 2018.
Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik para petani.
“Jaringan irigasi ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sektor pertanian yang merupakan salah satu lumbung pangan nasional. Petani yang biasa mengandalkan suplai air dari tadah hujan dapat terpenuhi melalui air irigasi yang berkelanjutan, sehingga intensitas tanam dari 100 persen menuju 245 persen dengan skala panen dari sekali setahun menjadi 2-3 kali dalam setahun,” ujar H. Slamet Budi.
Lebih lanjut, H. Slamet Budi menjelaskan, produktivitas dalam membangun infrastruktur harus tetap terjaga di tengah masa pandemi ini. Hal ini mengingat jaringan irigasi ini untuk ketahanan pangan kita. Justru karena pandemi, ketahanan pangan harus didukung untuk diperkuat. Hanya saja tantangan kita untuk tetap memonitor dan memastikan kondisi kesehatan staf dan mitra kerja kita serta menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, seperti mewajibkan memakai masker, membiasakan cuci tangan, dan selalu menjaga jarak,” ujarnya.
Ia juga memaparkan, Perlu diketahui, pihaknya juga telah membangun drainase yang ada di Jalan Pemda dan pelebaran untuk penanganan genangan air, karena setiap curah hujan tinggi terjadi genangan yang cukup luas, jadi pihaknya melakukan kegiatan crossing (Sodetan).
“Kita sudah buat sodetan, pertama di depan Bizlink, dan kedua di sebrang dekat dengan Bizzpoint, jadi itu yang kita lakukan penanganan yaitu crossing di beberapa titik dengan pemasangan saluran beton dengan lebar 2 meter sepanjang 78 meter, jadi arah buangan air kita buang ke arah Cihideung yang tembus ke sungai Cimanceuri,” pungkasnya.**@(Romi)