BANYUASIN, Warta Reformasi – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta Industri Kecil dan Menengah (IKM) menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi saat ini. Karenanya Gubernur Herman Deru terus berupaya agar semua sektorĀ tetap survive.
Sebab itu, Gubernur Sumsel, H. Herman Deru terus menjaga keberlangsungan dan perkembangan UMKM dan IKM tersebut. Salah satu upayanya yakni dengan memberikan bantuan berupa alat ukur Kadar Karet Kering (K3) dan oven pengering produk turunan buah kelapa yang disebut kopra untuk IKM di Kabupaten Banyuasin serta memberikan sertifikasi halal produk yang dihasilkan sejumlah IKM di Sumsel.
“Langkah ini kita lakukan untuk mengedukasi serta meningkatkan daya saing untuk para pelaku IKM di Sumsel ini,” kata Herman Deru di sela pemberian bantuan bagi IKM di Desa Gasing Kecamatan Talang Kelapa Kabupaten Banguasin, Kamis (15/7/2021).
Pemberian bantuan tersebut khususnya alat ukur K3, Herman Deru menjelaskan, hal itu dapat mendorong para petani untuk dapat menentukan harga tawar sendiri terhadap karet yang dihasilkan. Artinya, para petani karet akan menguji dan mengetahui sendiri kadar air pada karet yang dihasilkan dan menentukan harga jualnya kepada pembeli.
“Jadi petani karet tidak perlu lagi meraba-raba soal kadar air dan harga karet yang dihasilkannya. Alat ukur ini tentu akan mengedukasi dan membuka wawasan para petani karet sehingga mereka lagi dijajah pembeli dengan harga yang tidak sesuai,” terangnya.
Apalagi, Sumsel merupakan salah satu provinsi terbesar penghasil karet. Dimana dari 5 juta hektar lahan karet di Indonesia, sekitar 1,3 hektarnya berada di Sumsel.
“Saat ini kita harus bergerak untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya sehingga karet di Sumsel ini dapat semakin bersaing. Termasuk juga membuat terobosan terkait penyadapatn agar hasil panen karet ini dapat lebih maksimal,” jelasnya.
Selain itu, Herman Deru juga melirik sektor produksi kopra. Sebab produksi kopra dinilai juga sangat menjanjikan. Untuk itu, dengan adanya bantuan berupa oven pengering kopra bagi IKM kopra di Kabupaten Banyuasin.
Dia menuturkan, oven pengering tersebut dapat meningkatkan kapasitas produksi kopra secara maksimal.
“Alat ini akan memaksimalkan produksi. Pengeringan buah kelapa akan lebih cepat dari sebelumnya. Jika biasanya pengeringan dilakukan dalam waktu 3 hari sampai 8 hari, dengan alat ini pengeringan dapat dilakukan hanya dalam kurun waktu 24 jam,” bebernya.
Hal itu, lanjutnya, akan mendongkrak permintaan eksportir terhadap kopra Sumsel. “Buah kelapa ini menjadi salah satu andalan kita. Hampir tidak ada yang tersisa dari buah kelapa ini. Tentu ini akan mendorong produksi kopra di Sumsel. Apalagi ini didukung oleh luas lahan kelapa yang menurut data terakhir sebesar 50 hektar. Ini menjadi pilot project pengering kopra di Sumsel,” imbuhnya.
Sedangkan terkait sertifikasi yang diberikan kepada IKM di Sumsel merupakan wewenang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Langkah yang dilakukan MUI tersebut merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah yang menginginkan UMKM dan IKM di Sumsel semakin berkembang.
“Sertifikasi halal ini akan lebih meningkatkan daya saing UMKM dan IKM di Sumsel. Kedepan kita akan melihat sektor perkebunan lainnya agar produksinya dapat dimaksimalkan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Banyuasin, H. Askolani Jasi meyakini, bantuan yang diberikan Gubernur Herman Deru melalui Dinas Perindustrian Provinsi Sumsel tersebut akan berdampak baik bagi pertumbuhan IKM di Sumsel khususnya Kabupaten Banyuasin.
“Bantuan yang diberikan ini sangat bermanfaat besar bagi IKM di Kabupaten Banyuasin. Alat-alat yang diberikan ini akan memberikan edukasi dan wawasan kepada para IKM,” katanya.
Apalagi dia menyebut, Banyuasin sendiri merupakan salah satu kabupaten terbesar penghasil buah kelapa di Sumsel.**@AS