Kabupaten Tangerang, Warta Reformasi – Guna mengantisipasi terjadinya pengikisan bibir pantai yang diakibatkan oleh gelombang laut dan arus pasang surut arus laut yang bersipat merusak (Abrasi), Pengurus Pantai Mangrove Pulo Cangkir (Mapuca), H. Heru mengharapkan agar pemerintah daerah Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, maupun pusat dapat mengalokasikan anggaran untuk pengedaman pesisir pantai Pulau Cangkir,” katanya dihadapan awak media Warta Reformasi, Rabu (12/5/2021).
Pengurus Mapuca, H. Heru mengatakan ia mempunyai impian besar untuk melestarikan wisata yang ada di wilayah Pulo cangkir. “Hal ini menurutnya masih banyak PR yang harus di benahi dan di tata terutama masalah pengedaman yang berada di bibir pantai Pulo cangkir yang kini sudah mulai terkena abrasi,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk itu pengurus Mapuca berharap ada perhatian dari pemerintah baik itu Kabupaten maupun Provinsi agar segera dibangun pengedaman di seluruh pesisir pantai Pulo Cangkir untuk menghindari terjadinya abrasi,” harapnya.
Lebih lanjut, Ia menuturkan adapun letak dari taman agro mangrove wisata Pulo Cangkir di lokasi petak satu Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Tangerang dan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Serang, di Desa Kronjo Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang provinsi Banten menyimpan begitu banyak keindahan destinasi alam di wilayah Utara pantai tersebut,” beber H. Heru.
H. Heru selaku pengurus Mangrove Pulo Cangkir (Mapuca) mengatakan, kami selaku pengurus Mapuca, berharap kepada intansi terkait baik itu Pemerintah Kabupaten ataupun Pemerintah Provinsi untuk segera melakukan tindakan atau langkah – langkah guna menghindari terjadinya abrasi. Untuk segera dibangun pengedaman di pesisir pantai yang memang sudah hampir sepuluh tahun terakhir ini, bibir pantai Pulo Cangkir telah mengalami abrasi hampir sepanjang diperkirakan 1 (Satu) KM,” terangnya.
H. Heru menambahkan, karena pohon Mangrove tidak bisa menahan arus ombak yang begitu besar, untuk itu sekali lagi kami berharap kepada pemerintah pusat ataupun provinsi segera dibuatkan pengedaman di bibir pantai agar terhindar dari abrasi.
“Untuk realisasi pengedaman dibibir pantai wisata Pulo Cangkir diperkirakan kurang lebih 300 meter dengan ketinggian 2.5 meter agar hasil lebih kokoh,” tambahnya.
“Sebenarnya Wisata yang lengkap ada di Pulo Cangkir, karena banyak potensi yang akan di kembangkan disini, contohnya wisata religi, wisata bahari, wisata kuliner produk produk unggulan, hasil turunan buah mangrove, hasil budi daya ikan tambak. Untuk itu melakukan penanaman pohon mangrove di bibir pantaiini,” tutup H. Heru.**@Ozi