Way Kanan – Lampung, Warta Reformasi – Pemerintah Daerah (Pemda) menggelar konsultasi publik rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan tahun 2021 — 2026 secara virtual, di Ruang Rapat Utama Pemkab setempat, Senin (29/3/2021).
Tampak hadiri, Ketua DPRD Kabupaten Way Kanan beserta Anggota, Wakil Bupati Way Kanan, Anggota Forkopimda Kabupaten Way Kanan, Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Sekda, Staf Ahli Bupati, Asisten, Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Way Kanan, Akademisi, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Organisasi Wanita, dan Insan Pers.
Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan 2021 — 2026 . Bupati Way Kanan, H. Raden Adipati Surya, S.H., M.M., mengatakan, diusia Kabupaten Way Kanan menjelang 22 tahun, dan juga memasuki periode ke Empat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Way Kanan 2005 — 2025, banyak hal yang sudah dilakukan namun juga masih banyak hal yang masih perlu dikerjakan. Hari ini merupakan hari yang penting dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Way Kanan, yaitu Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD 2021 — 2026,” katanya.
Bupati menyampaikan beberapa kondisi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang akan kita hadapi dalam pembangunan kedepan, dalam rangka mewujudkan visi misi. “Sebagaimana sama-sama kita ketahui, Kabupaten Way Kanan merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung, dengan Luas Wilayah 3.921,63 Km2 (atau 11,16 persen dari luas Provinsi Lampung). Berdasarkan kondisi, potensi dan letak strategis Kabupaten Way Kanan memiliki keunggulan komparatif yang dapat mendorong percepatan pembangunan agar sejajar dengan daerah lain,” jelasnya.
Letak strategis di Jalan Nasional Lintas Tengah Sumatera sepanjang 81,9 km, didukung dengan keberadaan jalur Kereta Api dengan 4 Stasiun, keberadaan Bandara Gatot Subroto yang segera melayani penerbangan sipil akan semakin membuka konektifitas antara wilayah. Hal ini merupakan kekuatan dan peluang yang dapat terus dikembangkan sebagai modal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kabupaten Way Kanan menurut pola tata guna lahannya sebagian besar merupakan lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. “Selain itu Kabupaten ini merupakan daerah river basin yang sebagian besar sungai-sungainya mengalir dari arah Barat yang berbukit-bukit menuju kearah Timur yang landai.
“Sebagian air sungai ini di kelola melalui Daerah Irigasi (DI) Way Umpu, Bendung Way Besai dan Suplesi Way Besai, serta Daerah Irigasi (DI) Komering. Hal ini sangat potensial dimanfaatkan untuk budidaya pertanian, perkebunan, budidaya ikan, dan pariwisata,” terangnya.
“Secara umum Perekonomian daerah ditopang oleh lapangan usaha pertanian, lapangan usaha industri pengolahan, lapangan usaha perdagangan dan lapangan usaha konstruksi dengan kontribusi rata-rata selama periode 2016 — 2020 mencapai 76,51 persen.
Dari sisi demografi dapat kita lihat bahwa penduduk Kabupaten Way Kanan tahun 2020 berjumlah 473.575 jiwa. Jumlah Penduduk Usia produktif (15-64 tahun) merupakan kelompok umur yang paling besar yaitu 68,84 persen dari penduduk Way Kanan, hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten ini sudah memasuki era ‘Bonus Demografi”.
Bonus demografi akan mejadi berkah jika angkatan kerja produktif yang mendominasi jumlah penduduk bisa terserap pada pasar kerja secara baik. Sebaliknya, bonus demografi menjadi bencana demografi jika angkatan kerja tidak terserap pasar kerja dengan baik.
Dari sisi pembangunan sumberdaya manusia juga terus dilakukan, hal ini terlihat dari Indeks Pembangunan Manusia yang pada tahun 2016 sebesar 65,74 meningkat menjadi 67,44 pada tahun 2020,” ungkapnya.
Menurut Adipati kepemimpinannya pada periode pertama 2016 — 2021 berhasil menorehkan hasil pembangunan yang cukup baik dari aspek makro maupun mikro, dengan prestasi dan penghargaan. “Maka kedepan kita menghadapi persoalan dan tantangan yang berat dan kompleks. Covid 19 dengan segala dampak ekonomi dan sosialnya belum berakhir. Pertumbuhan ekonomi dan pendapatan daerah, mengalami penurunan tajam, Pendapatan masyarakat juga menurun. Sementara untuk mempertahankan pelayanan publik yang memadai, kita memerlukan biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang cukup besar,” kata Adipati.
Pembangunan SDM bidang kesehatan tersebut kedepan diharapkan bisa menuntaskan persoalan pandemik Covid 19 di Kabupaten Way Kanan. Dan di bidang pendidikan diprioritaskan pada pelayanan untuk memastikan kegiatan belajar bisa menjangkau semua peserta didik. Di Bidang perlindungan sosial diprioritaskan untuk dapat memberikan perlindungan kepada para penyandang masalah sosial, disabilitas, anak dan perempuan.
“Sedangkan arah kebijakan pembangunan ekonomi, ditekankan pada upaya pemulihan dampak pandemik di sektor ekonomi. Dengan prioritas peningkatan produktifitas pertanian, mengembangkan industri kecil, pariwisata dan ekonomi kreatif. Dengan target agar usaha-usaha hasil olahan pertanian, koperasi, UMKM serta kelompok tani tetap tumbuh dan berkembang.
Selanjutnya pembangunan infrastruktur hanya akan lebih ditekankan pada upaya untuk menunjang pembangunan ekonomi, pembangunan SDM, mendorong kelancaran pelayanan publik dan peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Perlu saya sampaikan, dalam penyusunan RPJMD tersebut tentu akan mempertimbangkan beberapa kondisi yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang akan kita hadapi dalam pembangunan kedepan. Oleh karena itu meskipun saat ini kita mengalami tekanan berat akibat covid 19, tetapi dengan kekuatan yang ada kita masih miliki harapan besar menjadi daerah yang unggul. Dan untuk melaksanakan pembangunan 5 tahun kedepan kita telah menetapkan Visi “Way Kanan Unggul dan Sejahtera,” harapnya.**@(Erwin)