Muara Enim, Warta Reformasi – Sebanyak 11 (Sebelas) pekerja tewas diduga akibat amblasnya tambang rakyat pengambilan batu bara di Desa Tanjung Lalang Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (21/10/2020) sekira pukul 14:00 WIB.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi karena diduga amblasnya tambang tersebut dengan kedalaman mencapai 15 meter dari mulut lubang tambang.
” Tragedi maut ini terjadi sekira pukul 14.00 wib, para penambang tertimbun tanah di lokasi penambangan diperkirakan 15 meter dari mulut tambang,” ungkap warga yang enggan disebutkan namanya, saat dihubungi via telpon.
Menurut informasi jumlah korban tragedi maut berjumlah sebanyak sebelas orang, dan sudah di evakuasi oleh pihak tambang rakyat, di bantu Pemerintah Desa, pihak Kepolisian dan juga warga, dan menggunakan dua alat berat.
” Informasi sementara korban tersebut warga Desa Tanjung Lalang 4 orang, Warga Desa Penyandingan 2 orang dan 5 orang dari Lampung, ini masih bersifat dugaan sementara,” menurut dia.
Pencarian korban berlangsung lebih kurang 3 jam, dilaksanakan pencarian sesaat setelah kejadian hingga pukul 17:00 WIB. “Saat berita ini ditayangkan korban masih berada di Puskesmas Tanjung Agung.
Adapun Nama – nama korban tambang rakyat yang longsor diantaranya :
1. Darwis (Tanjung Lalang), 2. Hardiawan (Tanjung Lalang), 3. Rukasih (Tanjung Lalang), 4. Sandra (Jawa Tengah), 5. Joko Supriyanto (Penyandingan), 6. Purwadi (Penyandingan), 7. Zulpiawan (Tanjung Lalang), 8. Sumarli (Muara Kisam), 9. Sukron (Lampung), 10. Umardani (Suka Raja), 11. Belum diketahui identitasnya.
Menurut infomasi dari warga setempat, diduga tambang rakyat tersebut milik Ibu Ita warga Desa Penyandingan Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan.
Hingga berita ini diterbitkan Kepala Desa, pemilik tambang dan Kepolisian belum dapat dikonfirmasi.***@Mang Awek