Beranda Banten Tinggal di Rumah Bilik, Warga Cidahu Butuh Perhatian Pemerintah

Tinggal di Rumah Bilik, Warga Cidahu Butuh Perhatian Pemerintah

855
0
BERBAGI

Serang, Warta Reformasi – Kehidupan Jahanah (65), warga Desa Cidahu, Kecamatan Kopo ini sangatlah memprihatinkan. yang tinggal di rumah Bilik, belum tersentuh bantuan program sosial Rehabilitasi Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), baik dari Pemerintah Kabupaten Serang maupun Pusat.

Nenek Janda Jompo ini sudah puluhan tahun tinggal di gubuk bilik dengan keadaan rumah tidak layak huni. Seluruh bangunan tersebut lapuk termakan usia. “Sejak ditinggal Suami meninggal dunia. Ia hidup bersama seorang cucunya dan keharian berjualan sayur Kankung, Terong, dan Kacang Panjang keliling Kampung dengan penghasilan minim,” kata Jahanah Kepada Awak Media ini, Jumat (2/10/2020).

Rumah yang berukuran 3×4 meter persegi hanya terbuat dari kayu, bambu serta bilik bambu hingga membuat hembusan angin dingin bagi penghuninya sangat terasa. “Apalagi ketika hujan deras membuat basah di bagian dalam rumah. Sudah berkali kali di survei mah, difotoin terus tapi sampai sekarang belum pernah dibangun,” ujar Jahanah.

Walau pun keadaan hujan, Jahanah bercerita, ia dan cucunya terpaksa masih menempati rumahnya meski berbahaya dan tidak menutup kemungkinan sewaktu waktu ambruk. “Keadaan hujan pun masih tinggal disini, semoga Allah selalu melindungi kami dan tidak terjadi apa – apa,” imbuhnya.

Di bagian lantai, rumah tersebut hanya plesteran semen yang sebagian sudah pada hancur dan sudah terlihat tanahnya. ”Saya berharap ada perhatian pemerintah yang bisa membangun rumahnya, karena kalau Saya tak mampu memperbaikinya,” harapnya.

Bangunan Rumah Nenek Jahanah, Hasil Bantuan dari Warga Sekitar

Warga Desa Cidahu, Bambang Sukoco ketika di wawancara oleh media ini, menceritakan bahwa dirinya bersama warga sudah berupaya meminta sumbangan ke masyarakat setempat untuk membantuh nenek Jahanah, ada yang memberi uang dan ada yang memberi beras. “Ya namanya sumbangan hanya muter di lingkungan dapat dananya pun yang terkumpul sebesar Rp. 2 Juta,” ungkapnya.

Lanjutnya, uang itu sudah saya belanjakan untuk membeli Selkon, Kusen pintu, dan ukuran rumah pun sudah kita buat berukuran 5×6, baru terbangun pondasi dan dinding sedapatnya,” katanya.

Ketua RT.01/RW.02, Suanda membenarkan rumah warganya (Nenek Jahanah,-Red) di bulan puasa kemaren sempat roboh. “Saya sudah mengajukan kepihak desa masalah rumah ibu Jahanah ini. pihak dari desa pun sudah sempat melihat kondisi rumah tersebut,” ucap RT.

Kepala Desa Cidahu, Supriadi membenarkan ada warganya atas nama nenek Jahanah. “Kami dari pihak desa sudah berupaya mengajukan proposal terkait pengajuan RUTILAHU ke TKSK kecamatan Kopo bagian penanganan sosial,” terang kepala desa.

Sementara itu Camat Kopo, Tenda Subekti dihubungi via telepon selulernya, mengatakan nanti saya konfirmasi ke desa Cidahu dulu, terkait kondisi Gubuk milik Nenek Jahanah. “Setelah itu baru saya perintahkan TKSK Kecamatan bagian penanganan sosial untuk diusulkan BASDA,” ujar Camat.**@ Dahyani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here