Kabupaten PALI, Wartareformasi.com – Sebagai dasar instrumen akuntabilitas dan transparansi manajemen Pemerintah Desa adalah keterbukaan informasi publik, sehingga alokasi dana desa dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Sehingga terwujudnya tepat sasaran, mutu dan tepat guna.
“Tapi lain halnya dengan Realisasi Dana Desa (DD) Harapan Jaya, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) menuai sorotan tajam berbagai pihak. Pasalnya terendus adanya mark up anggaran dan adanya dugaan spj fiktif.
Data yang didapat, ditemukan beberapa item kegiatan yang diduga terjadi mark up, seperti pelatihan/bimtek/pengenalan teknologi tepat guna (Pelatihan ternak Sapi) untuk pertanian/peternakan tahap 1 tahun anggaran 2024 tercatat realisasi anggaran sebesar Rp.12.280.000,- seakan berbanding terbalik dengan fakta riil di lapangan.
“Bimtek tersebut dilakukan pada tahap 1 juga tahap 2 dengan anggaran yang sama nilainya,” ungkap sumber yang tidak mau identitasnya dipublikasikan.
Parahnya lagi menurut sumber, jumlah alat produksi dan pengolahan peternakan yang diserahkan (Pengadaan Bibit Sapi) tahap 1 tahun anggaran 2024 tercatat realisasi anggaran sebesar Rp.52.400.000,- juga diduga terdapat pada tahap 2 “Peningkatan produksi peternakan (Alat produksi dan pengelaan peternakan kandang dll) dengan realisasi senilai yang sama.
Dijelaskan sumber, dugaan mark up dan spj fiktif diduga juga terjadi pada item lainya. Seperti realisai tahun anggaran 2024 Tahap 1 kegiatan pembuatan kandang sapi 2 (Dua) unit tercatat realisasi anggaran sebesar Rp.41.500.000,- juga diduga terdapat pada tahap 2 “Kegiatan peningkatan produksi peternakan (Alat produksi dan pengolahan peternakan kandang dll) dengan nilai anggaran yang sama.
“Hasil penesuran terkait realisasi dana desa Harapan Jaya pada tahun anggaran 2024, kuat dugaan beberepa item realisasinya teridikasi fiktif,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Harapan Jaya, Meriyanto dikonfirmasi melalui telepon genggam (HP) via WhatsApp, Kamis (12/12/2024), mengatakan bahwa terkait adanya dugaan fiktif realisasi dana desa tahun anggaran 2024 baik tahap 1 dan 2.
“Dirinya menyangkal, karena menurutnya semua kegiatan sudah terealisasi semua dan sudah diperiksa oleh pihak inspektorat,” jelasnya singkat.***@Red/Tim
