Muara Enim, Warta Reformasi – Tepatnya didepan Kantor Inspektorat di jalan Nasional Lintas Palembang-Muara Enim Sumatera Selatan, Pipa milik PT Pertamina asat 2 Fiel Limau unit Tanjung Lontar mengalami kebocoran, Rabu (12/2/2020).
Menurut staf sekretaris kantor Insperktorat Muara Enim berinisial RH, mengatakan bahwa minyak tercecer dari bocoran pipa tersebut, tercium baunya sangat menyengat
“Ya, pak.” saya baru tahu, Senin pagi kok ada minyak tercecer dan saat itu saya memberikan informasi ke pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH),” ujarnya.
Lanjutnya, terlihat rembesan minyak yang tercecer tepat dijalan pintu masuk kantor Inspektorat yang kami anggap mengganggu akses masuk kantor, ” Kita jadinya waspada karena bisa saja minyak yang tercecer itu menyebkan kebakaran,” ujar RH yang berharap BLH bisa menindak lanjutinya.
Dikatakan, adanya minyak yang tercecer tersebut, satu pegawai Inspektorat terjatuh karena terpeleset dari sepeda motornya, dan pihak PT Pertamina kami harapkan bertanggung jawab, ” ungkap RH.
Humas PT Pertamina melalui pihak security dan staf produksi yang berada dilokasi saat memberikan penjelasan kepada wartawan, membenarkan kejadian yang mengakui pipa lama ini telah mengalami kadaluarsa alias keropos.
“Ya memang benar, karena Pipa lama ini kororsip atau keropos karena sudah lama tidak diganti otomatis akan bocor, Efek dan sebab dari pipa kebocoran kalau mau dari ukuran lamanya saya tidak tahu nanti saya limpahkan kebagian produksi yang menyatakan pergantian pipa ini pada zaman dahulu dan baru diganti pada tahun 2016 – 2017,” ujarnya.
Sementara menurut Hendri salah satu Staf produksi PT Pertamina asset 2 Tanjung Lontar mengatakan, dampak dari kebocoran ini belum bisa diprediksi sekarang kita teliti terlebih dahulu karena kebocoran pipa ini belum begitu besar. ” Sekarang posisi pipa masih bocor dan masih dalam penanggulangan pihak kita.
Pergantian pipa ini diganti pada jaman pilona,dan sekitar tahun 2016 atau 2015 kami ganti dari sini sampai sungai depan, dulu pipa ini ukuran 378, dampak dari kebocoran ini belum bisa diprediksi, dan untuk pompa hanya 2 jam perhari sekarang sudah ditutup,” jelasnya.**@(ApJ)